Menurunnya Kelas Menengah di Indonesia
Beberapa hari hingga minggu ke belakang, polemik terkait tren penurunan masyarakat kelas menengah terus terjadi, setidaknya sejak 5 tahun terakhir. Hal ini tentu menimbulkan tanda tanya, kenapa hal itu bisa terjadi. Di satu sisi masyarakat kelas menengah berkontribusi atas 50,7 persen pendapatan pemerintah dari pajak (LPEM FEB UI). Tren penurunan kelas menengah ini, tentu akan mengganggu pendapatan pemerintah dari pajak yang juga akan berdampak pada pembangunan serta pelayanan Masyarakat.
Perlu diketahui terlebih dahulu, kelas menengah adalah mereka yang memiliki pengeluaran per bulan Rp 2,04 hingga Rp 9,9 juta. Mengutip dari Tempo.co, berdasarkan data yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistika (BPS), dalam waktu 5 tahun, jumlah masyarakat kelas menengah di Indonesia menurun dari 57,33 juta orang di tahun 2019 menjadi 47,85 juta orang di tahun 2024, atau turun sebanyak 9,48 juta orang. Penurunan ini diikuti oleh kenaikan pada kelompok masyarakat rentan miskin dan kelompok menuju kelas menengah.
Masih mengutip Tempo.co, selain jumlahnya yang menurun, terdapat fenomena pergeseran prioritas pengeluaran bagi kelompok kelas menengah. Di tahun 2024, proporsi pengeluaran untuk iuran pajak, perumahan, dan makanan meningkat di kalangan kelompok kelas menengah, jika dibandingkan dengan tahun 2019. Sebaliknya, terjadi penurunan proporsi pada pengeluaran untuk hingga kendaraan.
Mengutip Detik News, Media Wahyudi, peneliti Center of Economic and Law Studies (CELIOS), mengatakan penurunan Masyarakat dari kelompok kelas menengah selama 5 tahun ini bukanlah berita baru. Hal ini menyingkap fenomena lain bahwa kebanyakan kelompok masyarakat kelas menengah berada di batas bawah, dan apabila sewaktu-waktu terjadi guncangan ekonomi, maka akan banyak masyarakat kelas menengah yang turun kelas.
Fenomena tersebut menandakan pentingnya peran pemerintah untuk selalu memantau dan menjaga jaring pengaman agar tidak terjadi lagi peningkatan jumlah masyarakat kelompok kelas menengah yang turun ke kelas di bawahnya. Selain itu, penting juga membantu peningkatan masyarakat dari kelas-kelas di bawahnya agar bisa mencapai kelompok kelas menengah, mengingat masyarakat kelompok kelas menengah di Indonesia menyumbang 50 persen pendapatan pemerintah dari pajak. Mengutip indonesiainside.id, fenomena meningkatnya penurunan masyarakat kelas menengah merupakan alarm bagi pemerintah. Dengan menjaga dan memperkuat posisi kelompok kelas menengah, dapat menciptakan ekonomi yang lebih stabil, inklusif, dan berkeberlanjutan.
Referensi:
Post Comment