Mengenal Organisasi MIKTA
Pernah dengar organisasi internasional yang satu ini? Didirikan tahun 2013 saat sela-sela Sidang Majelis Umum PBB ke-68 di New York, Amerika Serikat. Tujuan dari dibentuknya organisasi antarnegara ini adalah untuk memperkuat kerjasama negara anggotanya dan juga persiapan untuk menghadapi dan membantu menyelesaikan isu global. Beranggotakan negara-negara G20, yaitu Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia, yang di sisi lain tidak tergabung ke dalam 2 kelompok kekuatan seperti G7 (Amerika Serikat, Jepang, Inggris, Perancis, Jerman, Italia, Jerman, dan Kanada) dan BRICS (Brazil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan).
Negara anggota MIKTA juga menjadi representasi dari masing-masing regional, seperti Meksiko yang merepresentasikan Amerika Utara dan Tengah, Indonesia untuk wilayah Asia Tenggara, Korea Selatan untuk Asia Timur, Turki untuk Eurasia, dan Australia untuk wilayah Oseania. MIKTA juga diharapkan dapat menjadi penyeimbang di tengah persaingan global, khususnya negara-negara adidaya. Organisasi ini juga dikatakan merepresentasikan kekuatan menengah atau middle power. Dengan adanya kekuatan tengah ini, dunia diharapkan tidak lagi terporalisasi ke persaingan poros negara-negara adidaya saja. Sekilas, negara-negara ini memiliki kesamaan latar belakang yang pada akhirnya dengan kesamaan tersebut terbentuklah MIKTA. Negara-negara ini memiliki kekuatan ekonomi yang besar yang ditunjukkan dengan PDB yang besar, peran aktif dan kontribusi di berbagai forum internasional, serta menjunjung nilai demokrasi dan Hak Asasi Manusia (HAM).
Mengutip dari website Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, MIKTA didirikan dengan dasar tujuan untuk membangun kemitraan inovatif yang berdasarkan pada kepentingan public global; platform konsultatif lintas wilayah; dan menjadi kelompok konsultatif yang terbuka di berbagai forum internasional. Dapat disimpulkan, organisasi ini memang dibentuk untuk mendorong kerjasama yang inovatif serta memberikan masukkan membangun untuk berbagai isu global.
MIKTA Saat Ini
Seperti artikel yang dipublikasikan dalam laman di website Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, MIKTA berperan dalam dunia yang terpolarisasi. Wakil Menteri Luar Negeri Turki, Mehmet Kemal Bozay, menegaskan pentingnya peran MIKTA dalam masalah energi dan perekonomian dunia. Hal serupa juga disampaikan oleh Dr. Rizal Sukma (Senior Fellow CSIS dan Duta Besar RI untuk Britania Raya, Irlandia, dan IMO periode 2016 – 2020). Dalam seminar yang diselenggarakan di Universitas Ankara, Dr Rizal menyampaikan bahwa saat ini masyarakat dunia kehilangan kepercayaan pada organisasi multilateral.
MIKTA di Masa Mendatang
Dalam pertemuan MIKTA di bulan September 2024, Menlu Retno Marsudi mengatakan untuk perbaikan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG), pemberdayaan Perempuan, perlindungan terhadap pekerja kemanusiaan, dan menyerukan perdamaian di Timur Tengah. Di samping itu, Menlu Retno juga mendorong peran penting MIKTA dalam menjembatani gap antara komitmen dan implementasi di PBB. Pertemuan ini dilakukan di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB di New York, 24 September 2024.
Referensi
kemlu.go.id
setkab.go.id
Post Comment